Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan
rencana pemprov DKI Jakarta untuk membeli tong sampah. Kabarnya tong sampah ini
didatangkan langsung dari Jerman. Yang membuat kita terperanjat adalah nominal
harga tong sampah itu. Dinas kebersihan Jakarta akan berencana membeli 2.640
unit tempat sampah dari Jerman dengan total anggaran yang mencapai 9,5 miliar. Pembelian
ini diklaim untuk kebutuhan pengelolaan sampah yang modern, sekaligus
mempercantik kota.
Jika dicermati Gubernur dan wakil gubernur
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ketika kampanye berjanji akan memberdayakan
warga dalam proses penanganan sampah. Janji itu kini dipertanyakan karena
justeru menggunakan cara instan. Kepala dinas kebersihan DKI Jakarta, Isnawa
Aji, rencana pemerintah DKI Jakarta untuk membeli tempat sampah dari Jerman itu
merupakan proyek lanjutan dari modernisasi sarana-prasarana. Ia menambahkan
bahwa Pemerintah telah membeli sekitar 200 unit tong sampah beroda.
Kapasitasnya 660 liter pada tahun 2016 semasa pemerintahan Ahok.
Lihat Chanel Kami di Jual Bak Sampah Fiberglass
Isnawa juga menyatakan paket itu dibeli
untuk menggantikan peralatan yang sudah ada terutama truk bak terbuka yang saat
ini ada. Truk model itu membutuhkan tenaga manusia untukm engangkat sampah dari
bak.
Alasan lain, menurut Isnawa, karena sampah
kerap berserakan dan air limbahnya menetes dari tong dan truk sampah yang sudah
ada. Ini tentu menjadi keluhan tersendiri dan perlu untuk diremajakan.
Sebenarnya selain Jerman, ketika proses
penawaran ada juga China yang bersedia bekerja sama dengan DKI Jakarta. DKI
Jakarta memilih perusahaan Weber dari Jerman karena memiliki sertifikat legal
internasional. Ia menyebutkan bahwa tong sampah buatan jerman itu telah
digunakan oleh kota-kota di dunia. Dari segi harga juga konon perusahaan Weber
ini jauh lebih murah disbanding produk lain yang bersertifikat.
Sebenarnya tanpa perlu membeli ke luar
negeri, di dalam negeripun sudah banyak jasa pembuatan bak sampah. Banyak yang
jual bak sampah fiberglass yang jauh lebih murah. Soal sertifikat ya saya kira
itu bisa kita urus melalui kementerian terkait untuk memberikan izin pada
produsen kecil. Dengan demikian kita bisa dapat dua hal. Pertama produknya yang
berkualitas dan murah. Kedua memajukan produksi dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar